Sugeng Rawuh | Wilujeng Sumping | Selamet Dheteng | Rahajeng Rauh | Salamaik Datang | Horas | Mejuah-Juah | Nakavamo | Slamate Iyoma| Slamate Illai | Pulih Rawuh | Maimo Lubat |

Museum Zoologi


Kenapa masuk museum Zoologi, karena eh karena sudah termasuk dalam tiket masuk Kebun Raya, semacam tiket terusan gitu...kesan pertama seperti halnya masuk ke museum-museum adalah sepi, semakin mencekan ketika masuk ke dalam, karena di dalamnya banyak binatang-binatang yang mati kemudian diawetkan (kalau masi hidup kebun binatang namanya, bukan museum...^^).
Kerangka Paus Biru Koleksi Museum Zoologi
Museum ini didirikan oleh Dr. JC. Koningsberger pada Agustus 1894. Museum ini juga merupakan pameran fauna Indonesia mulai dari hewan di darat, udara sampai di air. Ruang pameran memiliki luas kurang lebih 1.500 m2. Jumlah binatang yang dipamerkan konon berjumlah 2000 jenis yang disajikan dalam kotak-kotak maupun di gantung di langit-langit.


Ada beberapa benda koleksi yang membuat kami takjup (takjup pake “p” apa pake “b” si??), diantaranya adalah Badak Jawa yang diawetkan, yang ditembak sekitar awal tahun 1900 an. Konon badak ini adalah badak terakhir yang terlihat di Jawa Barat, bahkan taman nasional Ujung Kulonpun sekarang mengaku jarang melihat badak, entah udah punah entah gimana kurang paham juga ceritanya. Takjup karena kami memang belum pernah melihat badak hidup secara langsung (malunyaaaa, di kebun binatang-kebun binatang ga pernah ada badak, palingan juga taman safari, dan ngakunya salah satu anggota kami, di taman safari 2 Prigen, Jawa Timur juga ga ngliat badak, kalau di tipi si sering), dan busyeet, segede mobil truk kali, nampak kokoh berotot, kulitnya kliatan seperti baju zirah perang. Ini binatang konon selain penglihatannya kurang, otaknya juga tidak segede badannya. Badak di Afrika selain mati diburu, kebanyakan mati sakit, sakit karena kecelakaan nabrak batu atau apa karena penglihatannya minus.
Selain badak ada ikan pedang yang digantung di langit-langit. Gede juga si Swordfish ini, keren pula, bisa nih dipiara di akuarium atau di bak mandi...^^ dan yang terakhir adalah kerangka, kerangka bukan sembarang kerangka, tapi kerangka ikan paus biru, paus yang paling gede yang dalam bahasa latinnya disebut (Balanoptera Musculus). Ada kalo lebih 10m panjangnya. Ini ikan lo, yang berenang, yang kadang waktu kita masih kecil suka kita aniaya. Kalau segede ini, masih berani macam-macam ga, biar kata ni paus masi bayi?? ^^
Koleksi ini hanyalah sebagian kecil dari koleksi ilmiah spesimen binatang yang disimpan di bidang zoologi yang terletak di Cibinong. Bisa dibayangin kayak apa isinya di Cibinong Science Centre itu, ya??
Perjalanan harus kami akhiri, waktu sudah menunjukkan pukul empat lebih, dan kami bergegas meninggalkan ini tempat untuk kembali ke titik nol kami, yaitu Baranangsiang menuju Bandung. Tapi, sebelum benar-benar beranjak dari Bogor, masih ada satu Landmark kota Bogor yang tidak boleh dilewatkan, kebetulan letaknya berada dekat dengan Baranangsiang. Apakah gerangan?? Gerangan adalah Tugu Kujang.

0 comments:

Post a Comment

Indonesia Barat